Gampangnya Menerbitkan Buku Indie
Gampangnya Menerbitkan Buku Indie
Apakah Anda seorang penulis yang idealis? Penulis
yang senang menulis tulisan-tulisan aneh yang penerbit karena
menerbitkan buku butuh banyak kompromi tema, bentuk, dan genre yang
laku. Tapi, bukan berarti Anda tidak berpeluang menjadi penulis, banyak
alternatif lain, bisa dengan menjadi blogger, menulis di milis, atau
menerbitkan buku Anda secara "indie". Berani?
jarang ditulis orang lain? Atau Anda adalah penulis keras kepala yang susah kompromi dengan orang lain? Mungkin Anda bukanlah orang yang dicari banyak
jarang ditulis orang lain? Atau Anda adalah penulis keras kepala yang susah kompromi dengan orang lain? Mungkin Anda bukanlah orang yang dicari banyak
Berani menerbitkan hasil karya sendiri berarti sudah
berani mengambil sebuah keputusan. Dengan demikian, Anda telah
memosisikan diri sebagai seorang penulis sekaligus pengusaha, sehingga
secara garis besar, Anda punya dua keuntungan. Pertama adalah kepuasan
materi. Anda akan mendapat laba penjualan buku yang jauh lebih besar
dibandingkan dengan menerbitkan buku di penerbit (sekadar informasi,
royalti di penerbitan rata-rata 10 persen dari hasil penjualan buku).
Dan keuntungan nonmaterinya adalah Anda akan merasa bangga, sebab telah
berhasil memublikasikan karya Anda sendiri menjadi sebuah buku dan dapat
dinikmati banyak orang. Eksistensi Anda sebagai penulis akan segera
diakui.
Ada banyak keuntungan lain sebagai penulis yang bisa
menerbitkan buku secara indie. Anda bisa membentuk dan mempublikasikan
karya Anda sesuai selera. Anda bisa memilih sampul sesuka hati tanpa ada
intervensi dari penerbit, Anda juga bisa memilih bentuk buku sesuai
keinginan Anda, ukurannya, tebal-tipisnya, semua terserah pada Anda.
Tata letaknya pun demikian, Anda bisa saja memilih bentuk buku seperti
yang Anda suka, berwarna, berhias gambar, berbentuk lingkaran, dan lain
sebagainya. Selain itu, Anda juga tidak harus repot dan lelah menunggu
berbulan-bulan untuk sekadar mendengar kabar naskah Anda diterima atau
tidak. Anda bisa mengatur waktunya sesuai dengan keinginan. Hal ini jauh
berbeda apabila Anda mengirim naskah ke sebuah penerbit. Anda harus
menunggu seleksi, kemudian menunggu proses penyuntingan, pracetak sampai
proses cetak yang semuanya bisa memakan waktu dari 6 bulan hingga 1
tahunan. Dalam penerbitan indie, Andalah yang memegang semua kendali
atas proses penerbitan hasil karya Anda. Sejak awal proses penulisan
sampai dengan pendistribusian ke pembaca. Anda akan memotong jalur
penerbitan yang ribet dan sangat lama itu. Pakailah jurus dan jalur Anda
sendiri.
Secara pribadi, saya akan merasa senang sekali
mengirimi teman-teman saya buku yang saya bikin sendiri. Sebab, bagi
saya menulis adalah untuk menggali kepuasan eksistensial. Bahwa dengan
meninggalkan jejak tertulis sebelum saya meninggal dunia, setidaknya
saya meninggalkan sesuatu yang hidup dan tak bisa mati dari diri saya,
meskipun saya mati. Sesuatu itu adalah pikiran dan pandangan saya
mengenai hidup, dan banyak hal di seputarnya. Saya menulis maka saya
ada, begitu kira-kira sederhananya.
Proses penerbitan buku pada dasarnya sangat
sederhana. Setidaknya ada 5 tahap dalam proses tersebut. Pertama adalah
menyediakan naskah. Pada tahap ini, penulis tentu saja harus menulis
atau mengumpulkan tulisannya yang terserak di mana-mana. Atau bisa saja
menulis secara keroyokan,
antologi puisi misalnya, atau antologi cerpen, dan lain sebagainya. Tahap kedua adalah tahap penyuntingan naskah. Tahap ini meliputi pemeriksaan, kurasi, atau beberapa unsur lain untuk mempercantik naskah yang telah jadi. Dalam tahap ini, berlangsung pemeriksaan kesalahan tanda baca oleh seorang "proofreader" (asisten penyunting atau penyunting kedua). Para penulis indie biasa meminta bantuan atau membayar jasa seorang penyunting untuk melakukan hal tersebut.
antologi puisi misalnya, atau antologi cerpen, dan lain sebagainya. Tahap kedua adalah tahap penyuntingan naskah. Tahap ini meliputi pemeriksaan, kurasi, atau beberapa unsur lain untuk mempercantik naskah yang telah jadi. Dalam tahap ini, berlangsung pemeriksaan kesalahan tanda baca oleh seorang "proofreader" (asisten penyunting atau penyunting kedua). Para penulis indie biasa meminta bantuan atau membayar jasa seorang penyunting untuk melakukan hal tersebut.
Tahap ketiga adalah perencanaan tata letak dan
sampul. Di tahap ini, naskah yang sudah siap disusun sedemikian rupa
dalam bentuk buku, lalu diberi sampul yang menarik agar calon pembaca
tertarik melihat dan membelinya. Tahap keempat adalah mencetak. Tahap
ini sederhana saja, tinggal mencari percetakan dan segera mewujudkan
naskah itu menjadi buku.
Nah, sekarang buku sudah siap, maka pekerjaan
berikutnya adalah mendistribusikannya. Kalau secara konvensional, tentu
Anda tak harus keliling toko-toko buku untuk menawarkannya. Cukup dengan
menggunakan jasa distributor yang akan menyebar seluruh buku tersebut
ke toko buku se-Indonesia Raya. Lantas, bagaimana kalau buku kita indie
dan hanya cetak sedikit? Indie atau tidaknya buku tidak berpengaruh pada
distributor. Yang penting buku Anda mempunyai "International Standard
Book Number" (ISBN). Jika sudah demikian, maka distributor akan mau
membantu menyebarkan buku Anda. Distributor biasanya meminta potongan
harga 40 persen hingga 60 persen dari harga jual buku tersebut. Namun,
bagi penulis yang mencetak buku secara indie atau jumlah yang terbatas,
jangan khawatir, zaman telah berubah begitu cepat. Telah ada blog,
milis, jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Myspace, Friendster,
dan lain sebagainya. Anda bisa memanfaatkan layanan ini untuk menjualnya
di sana. Atau Anda bisa titipkan di komunitas yang Anda ikuti, di
distro, kafe, kantin, dan tempat alternatif lainnya. Semakin Anda
kreatif, maka makin cepat juga buku Anda laris manis di pasaran.
Sederhana bukan? Lalu, apalagi yang Anda tunggu.
Segera kumpulkan tulisan Anda, selesaikan yang belum jadi, dan
terbitkanlah agar bisa dibaca orang, sehingga pemikiran Anda dapat
didengarkan.
Carilah teman yang bisa menyunting karya Anda, membuat tata letak, dan membuat sampulnya. Atau jika Anda tergabung dalam komunitas-komunitas sastra maupun komunitas-komunitas blogger, segeralah memelopori dan menggawangi penerbitan karya anggota yang layak dibukukan. Adanya jaringan komunitas, sahabat, dan lain sebagainya akan menjadikan kekuatan pemasaran semakin besar dan luas.
Carilah teman yang bisa menyunting karya Anda, membuat tata letak, dan membuat sampulnya. Atau jika Anda tergabung dalam komunitas-komunitas sastra maupun komunitas-komunitas blogger, segeralah memelopori dan menggawangi penerbitan karya anggota yang layak dibukukan. Adanya jaringan komunitas, sahabat, dan lain sebagainya akan menjadikan kekuatan pemasaran semakin besar dan luas.
Akan sayang sekali jika tulisan Anda yang inspiratif,
keren, dan mencerahkan itu hanya terpampang di monitor dan tidak
terarsip dengan baik. Kalau Anda masih menganggap buku sebagai cara
penyebaran gagasan yang efektif, bukukanlah tulisan-tulisan Anda itu.
penerbit dan percetakan terpercaya dan profesional |
salah
satu penerbit indie yang dapat membantu penulis untuk menerbitkan
karyanya sendiri tanpa ribet dan harus menunggu lama adalah penerbit
REATIV Publisher.
Punya naskah dan ingin menerbitkannya dan mendaftarkan ISBN. Hubungi Team kami sekarag juga
Gampangnya Menerbitkan Buku Indie
Reviewed by Reativ Publisher
on
Oktober 10, 2018
Rating:
Pengin sih punya novel sendiri, tapi selalu saja berhenti saat nulis
BalasHapus